Di dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dapat dideskripsikan dalam sebuah bentuk data. Suatu pernyataan atau dugaan dapat dibuat mengenai data tersebut. Inilah yang disebut dengan pengujian hipotesis. Benar atau salahnya suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali bila diperiksa seluruh populasi. Oleh karena itu, dapat diambil suatu contoh acak dari populasi dan menggunakan informasi dari contoh tersebut untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti dari contoh yang tidak konsisten dengan hipotesis yang dinyatakan tentu saja membawa pada penolakan hipotesis tersebut, sedangkan bukti yang mendukung hipotesis akan membawa pada penerimaannya.
Meskipun akan sangat sering digunakan istilah “gagal tolak” dan “tolak” dalam pengujian hipotesis. Perlu disadari bahwa penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan gagal tolak suatu hipotesis semata-mata mengimplikasikan bahwa tidak ada bukti untuk mempercayai sebaliknya. Karena pengertian inilah, statistikawan atau peneliti sering mengambil sebagai hipotesisnya suatu pernyataan yang diharapkan akan ditolaknya. Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak membawa penggunaan istilah hipotesis nol. Penolakan Ho mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif, yang dilambangkan dengan H1. Hipotesis nol mengenai suatu parameter populasi harus dinyatakan sedemikian rupa sehingga menyatakan dengan pasti sebuah nilai parameter itu. Sedangkan hipotesis alternatifnya membolehkan beberapa kemungkinan nilainya. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, pada modul 3 ini penulis akan membahas mengenai pengujian hipotesis.
Berikut adalah Laporan Resmi dari modul 3.
1. Cover
2. Isi
4. Lampiran
5. PPT
- Jangan pernah sia-siakan waktu yang kamu miliki sedetikpun. Selagi waktu itu masih ada. Sebelum waktumu berhenti dan sudah terlambat untuk mengulang semuanya kembali -
0 Response to "Pengujian Hipotesis Rata-rata Satu Populasi"
Posting Komentar